Poin ke 2 ini adalah suatu poin yang cukup familiar dan banyak menjadi referensi orang-orang jika membahas tentang hikmat, yaitu PENGALAMAN (Experience). Namun sebelumnya, sebelum saya masuk kepada pembahasan notes saya ini, ijinkan saya membuka notes ini dengan suatu ayat firman Tuhan yang menjadi dasar pemikiran kita dalam pembahasan topik ini.
Kalau Soba Muda memiliki Alkitab, coba buka bersama saya dalam Amsal 19:3. Dikatakan bahwa“Kebodohan menyesatkan jalan orang, lalu gusarlah hatinya terhadap TUHAN”. Mungkin ayat ini tidak terlalu familiar buat sebagian besar dari kita, bahkan ada yang belum pernah mendengar ayat ini. Sekilas tidak ada yang salah dengan ayat ini, namun kedengarannya saja yang agak membingungkan, tentang apa maksud sebenarnya dari kalimat ini, namun kalau kita melihat dalam terjemahan bahasa lainnya, kita akan menemukan sesuatu yang menarik dengan ayat ini.
Kita mulai dengan dengan dari terjemahan New Living Translation dikatakan, “People ruin their lives by their own foolishness and then are angry at the Lord” (Manusia merusak/menghancurkan hidup mereka sendiri dan kemudian marah kepada Tuhan).
Terjemahan Mesagge Bible berkata “People ruin their lives by their own stupidity, so why does God always get blamed?” (Manusia merusak/menghancurkan hidup mereka sendiri, lalu mengapa Tuhan yang selalu disalahkan?)
Terjemahan FAYH menuliskan, “Ada orang yang mungkin kehilangan kesempatan oleh karena kebodohannya sendiri, tetapi ia menyalahkan TUHAN untuk itu.”
Dan terjemahan terakhir yang saya ambil adalah terjemahan bahasa Indonesia sehari-hari (BIS) yang berkata“Manusia merugikan diri sendiri oleh kebodohannya, kemudian menyalahkan TUHAN atas hal itu”
Wow..What a verse! I believe that some of us never hear that verse and never expected there is such a great revelation written there. Ayat ini ditulis ribuan tahun yang lalu, namun ternyata masih sangat relevan dengan kehidupan kita saat ini, di jaman modern ini. Bukankah ini suatu kenyataan yang bisa dengan mudah kita temui disekitar kita? Ada orang-orang yang merusak hidupnya sendiri dan kemudian menyalahkan Tuhan, bahkan marah kepada Tuhan atas kerusakan yang terjadi di didalam hidupnya, bahkan kemudian ada orang-orang yang bukannya bertobat malah berbalik dan meninggalkan Dia.